ETIKA PROFESI
ETIKA PROFESI
Pengertian Etika Profesi
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, kode etik profesi merupakan suatu pedoman sikap, tingkah laku serta perbuatan dalam melaksanakan tugas dan juga dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa ahli juga memiliki definisi masing-masing dalam mengartikan istilah tersebut. Menurut Lubis (1994), etika profesi merupakan suatu sikap hidup, yang mana berupa kesediaan untuk dapat memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan keterlibatan penuh serta juga keahlian ialah sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas.
Pendapat lain dari Kaiser (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) mengartikan istilah tersebut sebagai suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat memberikan suatu pelayanan yang profesional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai pelayanan dalam rangka menyelesaikan tugas yang berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa etika profesi adalah pedoman dalam bertingkah laku, baik di dalam lingkup kerja maupun pada kehidupan sehari-hari demi mewujudkan ketertiban dan pelayanan yang baik bagi masyarakat.
Aspek Etika Profesi
Etika profesi mencakup berbagai aspek, termasuk:
- Kode Etik
Biasanya, setiap profesi memiliki kode etik yang menyediakan pedoman dan aturan yang harus diikuti oleh para anggotanya. Kode etik ini menjelaskan nilai-nilai yang diharapkan dari para profesional dan menjelaskan standar perilaku yang diharapkan dari mereka.
- Kepercayaan Publik
Etika profesi juga melibatkan pembangunan dan pemeliharaan kepercayaan publik terhadap suatu profesi. Profesional harus bertanggung jawab untuk memelihara reputasi dan integritas profesi mereka dengan menjalankan tugas-tugas mereka dengan kejujuran, kecerdasan, dan keahlian yang diperlukan.
- Kepentingan Klien atau Pasien
Profesional harus memberikan prioritas kepada kepentingan klien atau pasien mereka. Mereka harus menjaga kerahasiaan, menjunjung tinggi privasi, dan melaksanakan kewajiban mereka dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan individu atau kelompok yang mereka layani.
- Integritas dan Profesionalisme
Etika profesi menekankan pentingnya integritas pribadi dan profesional. Profesional harus berperilaku secara jujur, adil, dan konsisten dengan nilai-nilai moral dan standar etika yang diterima dalam profesinya. Mereka juga harus berkomitmen untuk meningkatkan dan mengembangkan keahlian profesional mereka secara terus-menerus.
- Tanggung Jawab Sosial
Etika profesi melibatkan tanggung jawab sosial profesional terhadap masyarakat secara luas. Para profesional diharapkan mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan kesejahteraan umum dalam pengambilan keputusan mereka.
Prinsip-Prinsip dalam Etika Profesi
Ada 4 prinsip yang mendasari professional ethics, yaitu tanggung jawab, keadilan, otonomi, dan integritas moral. Penjelasannya dapat Anda simak sebagai berikut.
1. Tanggung Jawab
Prinsip yang paling utama dari professional ethics adalah rasa tanggung jawab pada setiap pelaku profesi. Jadi, seseorang tidak hanya bertanggung jawab atas apa yang dia kerjakan, tapi juga hasil, serta kemungkinan buruk yang bisa terjadi dari profesi yang dijalani terhadap masyarakat secara luas.
2. Keadilan
Prinsip keadilan juga wajib dijunjung tinggi oleh setiap pekerja dalam menjalankan tugasnya. Hal tersebut akan menghindarkan seseorang untuk melakukan diskriminasi terhadap pihak tertentu saat bertugas.
3. Otonomi
Kode etik dalam sebuah profesi juga memberikan wewenang bagi individu terkait pekerjaan. Jadi, ada pakem-pakem khusus yang bisa menjadi pedoman bagi profesi tertentu untuk melakukan atau menolak suatu pekerjaan tanpa menyalahi prinsip yang seharusnya.
4. Integritas Moral
Integritas moral merujuk pada kualitas kejujuran dan prinsip moral dalam diri seseorang. Dengan kata lain, profesi apapun wajib berkomitmen penuh untuk melindungi kewajiban kerja, diri sendiri, dan masyarakat umum.
Manfaat Etika Profesi
1. Meningkatkan Tanggung Jawab dan Kedisiplinan
Etika profesi dalam sebuah pekerjaan akan meningkatkan rasa tanggung jawab pada setiap individu. Pasalnya, pedoman-pedoman tersebut akan menuntun setiap pekerja untuk menjalankan tugas dan kewajibannya sebaik mungkin demi kebaikan diri sendiri, orang lain, dan juga perusahaan.
Selain itu, professional ethics juga akan melindungi seseorang dari keinginan untuk bertindak di luar jalur yang sudah ditetapkan sebagai pedoman kerja. Dengan kata lain, hal ini juga akan meningkatkan disiplin kerja pada setiap individu.
2. Menjaga Profesionalisme pada Individu
Komitmen untuk memegang teguh berbagai pedoman di dalam professional ethics juga akan semakin meningkatkan sikap profesional kerja pada setiap pegawai. Kepatuhan seseorang untuk menjalankan etika kerja tersebut secara nyata menjadi bukti bahwa prinsip profesionalisme sangat dijunjung tinggi.
3. Melindungi Hak-Hak Pekerja.
Keberadaan professional ethics secara tidak langsung mengikat para pekerja untuk tunduk dan patuh pada norma-norma atau aturan di dalam pelaksanaan kewajiban kerja. Namun ternyata tidak hanya itu saja, hal ini juga sekaligus melindungi hak-hak setiap karyawan dalam mendapatkan kesejahteraan hidup melalui sikap profesionalisme tadi.
4. Mengoptimalkan Problem Solving
Dalam kehidupan kerja atau organisasi, akan selalu ada kendala dan masalah yang menanti. Namun, setiap rintangan pasti memiliki jalan keluar yang diperoleh dari kerjasama dan rasa profesionalisme pada setiap pekerja. Pemecahan masalah tersebut juga tidak akan lepas dari etika profesi yang menjadi pedoman dalam bersikap di dunia kerja.
SUMBER : Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian